Wanita

ΞFriday, April 18, 2008|→

Kali ini aink mau menulis tentang sebuah kalimat atau "quote" yang dulu pernah aku dengar, tapi baru aink resapin dengan sangat pada akhir-akhir ini. Sebenarnya sudah lama, sekitar pas aku SMP mendengar quote ini dengan berbagai macam versi.

Pikiranku, baru meresapi dengan penuh pas aku membaca sebuah keterangan seseorang mengenai hal ini di sebuah forum. Quote itu adalah:


"Wanita lebih menggunakan emosinya dalam bertindak"

versi lainnya

"Wanita lebih mengandalkan perasaannya daripada pikirannya"

atau lagi

"Wanita akan menggunakan emosinya dengan porsi 80% dibandingkan dengan logikanya"

Iya Gituh???

Sok, para wanita mengomentarinya, yang konon bahkan wanita smart-pun masih tetap menggunakan perasaan/emosinya daripada logikanya dalam bertindak.Tapi setelah aku pikir-pikir juga, kalimat diatas adalah hanya sebuah teori saja, dan teori pun ada yang benar ada juga yang salah tergantung situasi dan kondisi.

Sekarang kita mau membahas pada konteks mana?

Sebelumnya aku ingin memberikan contoh-contoh, yang mungkin maaf kalau kurang baik.
Pertama, pernah ngelihat ada wanita cantik yang mempunyai cowok atau suami yang maaf, kurang pas dengannya, bahkan maaf, miskin. Kalau si cewek berfikir secara logika, mungkin dia tidak akan berbuat hal seperti itu. Emosilah yang berbicara.
Kedua, pernah melihat wanita yang mau dan rela dijadikan istri kedua,atau ketiga padahal dia sudah tahu suaminya itu punya istri sebelumnya??? Secara logika mungkin hal itu tidak akan pernah terjadi, tapi di dunia nyata ini, kejadian tersebut sering terjadi. Kenapa???

Itulah wanita, makhluk serba misteri.

Satu lagi contoh, pernah melihat sesama wanita bertengkar, pasti hebohnya bukan main, saling caci maki, jambak-jambakan rambut, dan sulit untuk di damaikan bahkan katanya sampe tujuh keturunan bakal musuhan. Sebegitunyakah? Bandingkan saja dengan cowok yang bertengkar, paling jotos-jotosan, tapi besoknya makan dan ngerokok bersama di warung yang sama. Soalnya, karena wanita tersebut terlukai perasaan/emosinya.

Yup, so....????

Inti yang pengen aink sampaikan pada tulisan ini adalah, terutama bagi kaum adam, jika bergaul (atau apa sajalah, ngobrol, pdkt, pacaran, berumah tangga) dengan wanita, mind-set kita sebagai cowok kita ubah dikit dengan pendekatan emosi/perasaan dibandingkan dengan logika yang sering kita gunakan. Bagaimana itu pendekatan secara emosi/perasaan itu? Hehehehe, aink sebenarnya juga bingung koq??? Atau lebih gampang kita ngomong kebalikannya. Berpikir secara logika lebih mudah. Satu tambah satu sama dengan dua. Itu namanya logika. Kalau kita banyak berkorban pada cewek, maka cewek tersebut akan membalas ke kita, itu juga berfikir secara logika. Dan itu jangan di terapkan pada cewek, yang penting kendalikan emosi dan perasaannya. Sebenarnya aku juga masih bingung itu bagaimana, tapi bakal mengalir sendiri koq, pokoknya jangan terlalu banyak menggunakan logika ketika berhadapan dengan cewek.

Masak sih???

Capek ngebacanya wahai para wanita,,, terusin dulu lah…. Sekali lagi, makhluk satu ini emang makhluk misterius yang susah ditebak. Agar para wanita senang dulu :p, aku ceritakan beberapa kelebihan tentang seorang wanita. Kata orang, wanita mempunyai kekuatan dalam mempesona laki-laki, mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri dan mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dan daya hidup dan juangnya juga melebihi seorang laki-laki, terbukti dengan umur panjangnya yang melebihi laki-laki (yang konon katanya, kalo laki-laki hamil dan mengeluarkan anaknya dari perut, pasti ude mati !, nggak tahan sakit dan pengorbanannya). Ya begitulah wanita.

Selain itu yang khas dari wanita adalah air mata. Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan. Beda dengan para lelaki yang sok jaim untuk menangis, nah lo!

Selain itu naluri dan insting para wanita jauh lebih kuat daripada para lelaki. Pernah membaca mengenai perbedaan naluri laki-laki dan pria. Naluri alami seorang laki-laki adalah hal-hal yang maskulin seperti menjadi dominan, kasar, memaksa, melindungi wilayahnya, menjadi Terkenal, dll. Sedanngkan naluri alami dari wanita adalah hal-hal feminim seperti ingin terlihat cantik, ingin terlihat sexy, berlindung, ingin menghibur, sifat keibuan, ingin disayang dan menyayangi, dll. Entahlah, apa ini benar atau nggak, soalnya koq para lelaki disebutnya banyak yang jelek, dominan, kasar, memaksa, sedangkan wanita malah nyebutnya yang baik-baik nggak ada yang jelek, ah, tak betol neh kawan.

Kebetulan membahas tentang naluri, apa sih naluri itu? Didalam otak manusia, ada respon-repon otomatis yang dapat langsung bereaksi tanpa kesadaran kita. Hal ini menjelaskan mengapa jika seorang wanita merasakan “cinta” kepada seorang pria, dia akan sulit menjelaskannya… hal ini dikarenakan respon otomatis dalam otaknya bereaksi secara otomatis… Makanya jika wanita sudah “jatuh cinta” dengan seorang laki-laki, dia tidak dapat melakukan apa-apa dan akan sulit untuk bisa menolaknya dan susah untuk menjelaskannya, mengapa? Mengungkit tulisan sebelumnya, bahwa wanita lebih banyak berfikir secara emosi, dibandingkan dengan logika, yah itu memang benar. Antara emosi dengan naluri yang dimiliki seorang wanita itu memang sangat berhubungan. Kadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan logika.

Gimana para pria, sudah mengertikah? Contoh saja kalo belum mengerti (saya juga masih nggak begitu ngerti koq): Kenapa para wanita suka akan sinetron? Suka akan drama? Suka akan novel? Boro-boro dah nonton sinetron indonesia yang sering nggak masuk akal dalam dunia nyata (ini pendapat para lelaki yang selalu menggunakan logikanya, tercetus kata nggak masuk akal!) mendingan nonton iklan daripada nonton sinetron. Tapi mengapa mereka suka? Mengapa para beliau-beliau ini direla-relain pulang cepet, nggak masak, nggak bersih-bersih rumah demi melihat sebuah sandiwara sinetron? Ya, karena kebanyakan sinetron itu adalah permainan emosi. Dan wanita suka itu.

Masih nggak ngerti kan para pria, yah begitulah mereka. Coba kalo kita bentar aja nonton sebuah sinetron di tv swasta:

"Itu rumah gede, mobil bagus, tapi kerjaannya pacaran mulu, bertengkar mulu, cinta-cintaan mulu, kapan nyari kerjanya tuh, nggak masuk akal!"

"Tuh, wanita di tempeleng gitu, koq masih setia-setianya balik, kalo gw mah ude aku tinggal minggat!"

"Cerita koq isinya bertengkar terus, niatnya ngejahatin orang mulu, emang semua orang sejelek itukah. Dasar sinetron!!! Ganti...ganti...mana remotenya!"

Hehehehehehe,,,,

Satu lagi, kenapa kaum hawa ini rela nunggu iklan diantara sinetron yang disayanginya, beda sama kita yang selalu pegang remote untuk terus mengganti channel. Mungkin kalo di balik ditanya:
"Kenapa pria suka nonton bola? Kenapa suka nonton tayangan olahraga, balap kek, tinju kek? Kenapa pria suka nonton berita?"

Coba apa jawab para pria.

"Ah, banyak juga wanita yang suka nonton bola!"

Hehehe, kalo ini kelitnya para pria neh :D

Satu hal lagi men, para lelaki di dunia ini menyebut kalian para wanita berfikiran pendek, suka yang nyaman-nyaman, nggak suka tantangan, kalo udah nyaman ya sudah. Tapi mengapa yah, kalo dalam hubungan pria-wanita, ekspektasi para wanita lebih jauh dibandingkan dengan para pria. Hhmmmm, teuing ah!

Ini yang terakhir (kali ini serius!, hehehe), kita ingat-ingat jaman kecil kita. Pas waktu kecil, kita para lelaki maenannya apa coba? Maen layang-layang lah, maen balap-balapan, naik sepeda, maen game, pokoknya ada persaingan disana, bahkan direlain bertengkar segala. Coba para wanita kecil, maenannya boneka-boneka barbie, masak-masakan (masih jaman gitu?) apa lagi yah...ya itulah pokoke! Ude beda kan dari sononnya?

Dan akhirnya aku tutup tulisan ini (bukan berarti nggak bersambung loh), dengan sebuah anekdot cantik untuk para wanita, yaitu ini:

Wanita memiliki karakter yang berbeda berdasarkan usianya. Perbedaan yang menonjol adalah ketika ada seorang pria yang menggodanya.

Wanita berusia dibawah 20 tahun akan berkata:

"Siapa sih....?"

pada pria yang menyukainya.

Wanita yang berusia 20 tahunan akan berkata:

"Siapa ya?"

untuk memilih pria yang disukainya.

Wanita yang berusia 30 tahunan akan berkata:

"Siapa aja deh!"

untuk menikah dengan seorang pria. :D



tulisan ini sangat berterima kasih pada manik raja, forum terbesar se-Indonesia, dan juga seorang wanita yang banyak sekali berperan dalam pandanganku mengenai wanita, dan tentu saja para temen-temen wanitaku selama ini yang sempet-sempetnya menjawab pertanyaan-pertanyaan bodohku. Dasar kalian wanita, misterius, susah di tebak!!!, hehehe...

0 komentar: