Pikiran Wanita vs Pikiran Pria

ΞThursday, April 24, 2008|→ 3 komentar|

Pengen nulis khususon tentang wanita untuk memperingati hari wanita di Endonesia sekarang. Setelah menulis beberapa tulisan mengenai inner-nya wanita yaitu disini dan disini, sekarang pake sudut pandang yang lain, yaitu hal-hal di pikiran pria tentang wanita pada umumnya yang berbeda dan kadang para pria tidak habis pikir dan mengerti. Ingat pada umumnya, Umumnya laki-laki dan umumnya para wanita. Semoga nggak ada yang tersungging ya :D

Pertama, yang sering dipikirkan para pria adalah bahwa wanita itu sering nggak konsisten, plin-plan. Contoh sederhana adalah ketika belanja baju. Dari rumah, si wanita bilang nanti bakal beli baju dengan warna cream dengan bahan seperti ini. Tapi setelah sampe di toko, beuh! Berubah berapa kali. Ketika melihat baju warna biru yang lagi trend dering dipake artis di tipi, eh, langsung dah dicobain tuh baju. Terus berkomentar,

“Ah nggak cocok dengan warna kulit saya”.

Si pria manggut-manggut saja. Ganti lagi nyari yang lain, nggak nemu-nemu… Eh, malah ngeliat deretan sepatu yang di pajang.

"Wah, bagus-bagus yah sepatunya”, ceunah.

Inget Neng, tadi mau beli baju, pikir si pria, tapi si pria ini dengan sabarnya masih menahan dan senyum saja.

“Tapi sepatunya koq mahal-mahal yah....”

Beberapa menit kemudian balik lagi ke bagian baju, sempat megang2 baju warna cream, tapi yang diambil dan dibawa ke kamar pas malah warna pink.

“Gimana mas, cocok nggak?”

“Lumayan”. Sambil senyum dan dalam hati bilang, warna cream dengan pink agak-agak mirip yah? Dan dengan pandangan mata yang mengatakan, ayo cepet non, capek neh, pengen tidur di rumah. Sang cewekpun mengerti pandangan cowoknya itu, dia mengerti betul pandangan dan pikiran sang cowok tersebut (kalo ini kelebihan wanita neh). Dan jadilah beli baju warna pink itu.

Sampe di rumah di cobanya baju tadi terus berkaca, seperti ngga’ puas.
“Kenapa lagi bos?”

“Ah, mas, koq kayak anak SMA gini yah, pinky. Lebih bagus yang warna cream tadi yah?”

Hah????, warna cream??? Bukannya tadi yang dicoba warna biru, yang cream cuman di pegang-pegang doang selama 2 detik.

“Koq mas nggak ngingetin sih, tadi kan saya mau beli yang warna cream??”

Hahahaha, itulah wanita men, so para pria, bersabarlah. Tugas anda untuk mengingatkan dan membimbingnya, jangan di biarin saja. Tadi tuh hanya analogi sederhana loh, dan itu kadang berlaku pada hal-hal yang penting yang bisa menentukan hubungan anda selanjutnya.

Kedua, agak nyambung pada yang pertama tadi, yaitu para pria susah untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh para wanita. Dalemnya hati wanita lebih dalem dari palung men! Bahkan bapak psikologi modern saja, Bapak Sigmund Freud , yang lebih dari 30 tahun mempelajari tingkah laku manusia berkata “apa sih yang wanita inginkan?”. Nah tahulah para pria gimana susahnya kalo pengen ngasih sesuatu ke wanita yang dicintainya, apa sih yang bener-bener dia inginkan atau butuhkan. Kadang bilang ini, kadang bilang itu, mana sih yang bener paling bener. Sering cerita kalo minta dan suka ma a, nah mau di kasih a, tiba-tiba ganti b, ya udah, kasihlah b. Nah, pas ude dikasih b, malah ngambek, minta yang a tanpa alasan yang jelas. Beuhbah!

Ketiga, yang dipikirkan oleh para pria, para wanita suka akan gosip, atau halusnya tahu permasalahan orang lain. Pengen tahu aja. Atau lagi (yang tadi nggak usah dibahas terlalu jauh), para wanita suka akan cerita pada sahabat dekatnya semuanya, total dah. Yang dialaminya dan yang dirasakannya. Terus bilang, nanti jangan cerita ke siapa-siapa yah, lah koq??? Kalo emang nggak usah ada orang yang tahu, kenapa harus cerita semuanya tadi. Kan bisa sebagian saja yang di ceritakan. Yah, kadang wanita pengen share semuanya, biar plong, ceunah. Dan emang bener setelah itu para wanita bisa kembali tertawa lepas lagi setelah bercerita, hanya bercerita tidak meminta solusinya.

Keempat, para pria tidak habis pikir mengapa para wanita sering memerlukan suatu barang lebih dari satu. Kenapa harus beli lagi, kan tahun lalu ude beli dan masih bagus. Nah, kalo ini sih nggak terlalu masalah, tapi tetep saja para pria nggak mengerti. Kan bisa dibeliin barang lain yang lebih berguna, Non.

Kelima dan terakhir (walo sebenarnya masih banyak sih, capek soale), para wanita itu tidak mengeri (sekarang gantian ah) kalo pria itu kadang melakukan sesuatu tanpa alasan dan sebab. Contoh biar tergambarkan. Seorang pria pergi pake sepeda dari rumahnya. Sang wanita bertanya,

“Mau kemana sih?”.

“Jalan-jalan sambil olahraga?”

“Kemana emangnya?”

“Belum tahu”, jawab si pria

“Loh koq nggak tahu” Sang wanita curiga dan berpikiran terlalu jauh.

“Iseng aja, mau keliling.”

“Koq nggak naik mobil atau motor?”

“Pengen aja, lama nggak naek sepeda”

Si wanita diam aja, karena si pria ude ngacir, ude males ngejawab pertanyaan-pertanyaan wanita yang dicintainya itu. Sang wanita masih berpikir, ada apa koq tiba-tiba pergi dengan sepeda? Mau kemana? Jangan-jangan…. Pokoknya pikiran jelek langsung merasuk ke sanubari wanita tersebut. Padahal beneran loh, pria tersebut tiba-tiba saja pengen bersepeda-ria tanpa tujuan yang jelas dan alasan yang jelas pula. Dan wanita nggak menegrti hal tersebut, pasti ada apa-apa. Buang-buang waktu dan tenaga saja, pikirnya.

Atau contoh lain, ketika pria kadang diam dan malas untuk bicara. Nah wanita langsung berpikir, ada apa ini. Lagi marah? Ada masalah? Padahal, beneran banget, kadang pria itu pengen diam dan males untuk bicara atau melakukan sesuatu, nggak ada apa-apa dan alasannya. Dan wanita pun masih tetep nggak mengerti, pasti ada sebabnya dan terus saja bertanya.

Ya, begitulah tulisan ini diciptakan, semoga mencerahkan para wanita dan tentu saja para pria. Bonus satu lagi ah, kalau pria itu kadang bener-bener lupa, dan wanita nggak senang itu. Memori wanita jauh lebih kuat pada kejadian-kejadian, atau percakapan pada masa lalu. Ketika sang wanita bertanya: “Eh, mas dulu pernah ngomong pas kita piknik di pantai selatan, masih inget nggak?” Sang pria langsung berpikir keras, apa yang diomongkannya itu, kapan itu… “Pas itu kita ketemu temen akrab kamu dari kecil itu loh?” Sang pria masih berpikir keras, kapan yah itu…. Dan wanita (gantian) nggak habis pikir, koq bisa lupa sih??? Hayo...hayo... bener nggak sih tulisan ini dengan referensi yang seenaknya...

Wanita

ΞFriday, April 18, 2008|→ 0 komentar|

Kali ini aink mau menulis tentang sebuah kalimat atau "quote" yang dulu pernah aku dengar, tapi baru aink resapin dengan sangat pada akhir-akhir ini. Sebenarnya sudah lama, sekitar pas aku SMP mendengar quote ini dengan berbagai macam versi.

Pikiranku, baru meresapi dengan penuh pas aku membaca sebuah keterangan seseorang mengenai hal ini di sebuah forum. Quote itu adalah:


"Wanita lebih menggunakan emosinya dalam bertindak"

versi lainnya

"Wanita lebih mengandalkan perasaannya daripada pikirannya"

atau lagi

"Wanita akan menggunakan emosinya dengan porsi 80% dibandingkan dengan logikanya"

Iya Gituh???

Sok, para wanita mengomentarinya, yang konon bahkan wanita smart-pun masih tetap menggunakan perasaan/emosinya daripada logikanya dalam bertindak.Tapi setelah aku pikir-pikir juga, kalimat diatas adalah hanya sebuah teori saja, dan teori pun ada yang benar ada juga yang salah tergantung situasi dan kondisi.

Sekarang kita mau membahas pada konteks mana?

Sebelumnya aku ingin memberikan contoh-contoh, yang mungkin maaf kalau kurang baik.
Pertama, pernah ngelihat ada wanita cantik yang mempunyai cowok atau suami yang maaf, kurang pas dengannya, bahkan maaf, miskin. Kalau si cewek berfikir secara logika, mungkin dia tidak akan berbuat hal seperti itu. Emosilah yang berbicara.
Kedua, pernah melihat wanita yang mau dan rela dijadikan istri kedua,atau ketiga padahal dia sudah tahu suaminya itu punya istri sebelumnya??? Secara logika mungkin hal itu tidak akan pernah terjadi, tapi di dunia nyata ini, kejadian tersebut sering terjadi. Kenapa???

Itulah wanita, makhluk serba misteri.

Satu lagi contoh, pernah melihat sesama wanita bertengkar, pasti hebohnya bukan main, saling caci maki, jambak-jambakan rambut, dan sulit untuk di damaikan bahkan katanya sampe tujuh keturunan bakal musuhan. Sebegitunyakah? Bandingkan saja dengan cowok yang bertengkar, paling jotos-jotosan, tapi besoknya makan dan ngerokok bersama di warung yang sama. Soalnya, karena wanita tersebut terlukai perasaan/emosinya.

Yup, so....????

Inti yang pengen aink sampaikan pada tulisan ini adalah, terutama bagi kaum adam, jika bergaul (atau apa sajalah, ngobrol, pdkt, pacaran, berumah tangga) dengan wanita, mind-set kita sebagai cowok kita ubah dikit dengan pendekatan emosi/perasaan dibandingkan dengan logika yang sering kita gunakan. Bagaimana itu pendekatan secara emosi/perasaan itu? Hehehehe, aink sebenarnya juga bingung koq??? Atau lebih gampang kita ngomong kebalikannya. Berpikir secara logika lebih mudah. Satu tambah satu sama dengan dua. Itu namanya logika. Kalau kita banyak berkorban pada cewek, maka cewek tersebut akan membalas ke kita, itu juga berfikir secara logika. Dan itu jangan di terapkan pada cewek, yang penting kendalikan emosi dan perasaannya. Sebenarnya aku juga masih bingung itu bagaimana, tapi bakal mengalir sendiri koq, pokoknya jangan terlalu banyak menggunakan logika ketika berhadapan dengan cewek.

Masak sih???

Capek ngebacanya wahai para wanita,,, terusin dulu lah…. Sekali lagi, makhluk satu ini emang makhluk misterius yang susah ditebak. Agar para wanita senang dulu :p, aku ceritakan beberapa kelebihan tentang seorang wanita. Kata orang, wanita mempunyai kekuatan dalam mempesona laki-laki, mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki, mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri dan mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dan daya hidup dan juangnya juga melebihi seorang laki-laki, terbukti dengan umur panjangnya yang melebihi laki-laki (yang konon katanya, kalo laki-laki hamil dan mengeluarkan anaknya dari perut, pasti ude mati !, nggak tahan sakit dan pengorbanannya). Ya begitulah wanita.

Selain itu yang khas dari wanita adalah air mata. Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan. Beda dengan para lelaki yang sok jaim untuk menangis, nah lo!

Selain itu naluri dan insting para wanita jauh lebih kuat daripada para lelaki. Pernah membaca mengenai perbedaan naluri laki-laki dan pria. Naluri alami seorang laki-laki adalah hal-hal yang maskulin seperti menjadi dominan, kasar, memaksa, melindungi wilayahnya, menjadi Terkenal, dll. Sedanngkan naluri alami dari wanita adalah hal-hal feminim seperti ingin terlihat cantik, ingin terlihat sexy, berlindung, ingin menghibur, sifat keibuan, ingin disayang dan menyayangi, dll. Entahlah, apa ini benar atau nggak, soalnya koq para lelaki disebutnya banyak yang jelek, dominan, kasar, memaksa, sedangkan wanita malah nyebutnya yang baik-baik nggak ada yang jelek, ah, tak betol neh kawan.

Kebetulan membahas tentang naluri, apa sih naluri itu? Didalam otak manusia, ada respon-repon otomatis yang dapat langsung bereaksi tanpa kesadaran kita. Hal ini menjelaskan mengapa jika seorang wanita merasakan “cinta” kepada seorang pria, dia akan sulit menjelaskannya… hal ini dikarenakan respon otomatis dalam otaknya bereaksi secara otomatis… Makanya jika wanita sudah “jatuh cinta” dengan seorang laki-laki, dia tidak dapat melakukan apa-apa dan akan sulit untuk bisa menolaknya dan susah untuk menjelaskannya, mengapa? Mengungkit tulisan sebelumnya, bahwa wanita lebih banyak berfikir secara emosi, dibandingkan dengan logika, yah itu memang benar. Antara emosi dengan naluri yang dimiliki seorang wanita itu memang sangat berhubungan. Kadang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan logika.

Gimana para pria, sudah mengertikah? Contoh saja kalo belum mengerti (saya juga masih nggak begitu ngerti koq): Kenapa para wanita suka akan sinetron? Suka akan drama? Suka akan novel? Boro-boro dah nonton sinetron indonesia yang sering nggak masuk akal dalam dunia nyata (ini pendapat para lelaki yang selalu menggunakan logikanya, tercetus kata nggak masuk akal!) mendingan nonton iklan daripada nonton sinetron. Tapi mengapa mereka suka? Mengapa para beliau-beliau ini direla-relain pulang cepet, nggak masak, nggak bersih-bersih rumah demi melihat sebuah sandiwara sinetron? Ya, karena kebanyakan sinetron itu adalah permainan emosi. Dan wanita suka itu.

Masih nggak ngerti kan para pria, yah begitulah mereka. Coba kalo kita bentar aja nonton sebuah sinetron di tv swasta:

"Itu rumah gede, mobil bagus, tapi kerjaannya pacaran mulu, bertengkar mulu, cinta-cintaan mulu, kapan nyari kerjanya tuh, nggak masuk akal!"

"Tuh, wanita di tempeleng gitu, koq masih setia-setianya balik, kalo gw mah ude aku tinggal minggat!"

"Cerita koq isinya bertengkar terus, niatnya ngejahatin orang mulu, emang semua orang sejelek itukah. Dasar sinetron!!! Ganti...ganti...mana remotenya!"

Hehehehehehe,,,,

Satu lagi, kenapa kaum hawa ini rela nunggu iklan diantara sinetron yang disayanginya, beda sama kita yang selalu pegang remote untuk terus mengganti channel. Mungkin kalo di balik ditanya:
"Kenapa pria suka nonton bola? Kenapa suka nonton tayangan olahraga, balap kek, tinju kek? Kenapa pria suka nonton berita?"

Coba apa jawab para pria.

"Ah, banyak juga wanita yang suka nonton bola!"

Hehehe, kalo ini kelitnya para pria neh :D

Satu hal lagi men, para lelaki di dunia ini menyebut kalian para wanita berfikiran pendek, suka yang nyaman-nyaman, nggak suka tantangan, kalo udah nyaman ya sudah. Tapi mengapa yah, kalo dalam hubungan pria-wanita, ekspektasi para wanita lebih jauh dibandingkan dengan para pria. Hhmmmm, teuing ah!

Ini yang terakhir (kali ini serius!, hehehe), kita ingat-ingat jaman kecil kita. Pas waktu kecil, kita para lelaki maenannya apa coba? Maen layang-layang lah, maen balap-balapan, naik sepeda, maen game, pokoknya ada persaingan disana, bahkan direlain bertengkar segala. Coba para wanita kecil, maenannya boneka-boneka barbie, masak-masakan (masih jaman gitu?) apa lagi yah...ya itulah pokoke! Ude beda kan dari sononnya?

Dan akhirnya aku tutup tulisan ini (bukan berarti nggak bersambung loh), dengan sebuah anekdot cantik untuk para wanita, yaitu ini:

Wanita memiliki karakter yang berbeda berdasarkan usianya. Perbedaan yang menonjol adalah ketika ada seorang pria yang menggodanya.

Wanita berusia dibawah 20 tahun akan berkata:

"Siapa sih....?"

pada pria yang menyukainya.

Wanita yang berusia 20 tahunan akan berkata:

"Siapa ya?"

untuk memilih pria yang disukainya.

Wanita yang berusia 30 tahunan akan berkata:

"Siapa aja deh!"

untuk menikah dengan seorang pria. :D



tulisan ini sangat berterima kasih pada manik raja, forum terbesar se-Indonesia, dan juga seorang wanita yang banyak sekali berperan dalam pandanganku mengenai wanita, dan tentu saja para temen-temen wanitaku selama ini yang sempet-sempetnya menjawab pertanyaan-pertanyaan bodohku. Dasar kalian wanita, misterius, susah di tebak!!!, hehehe...

Hikmah Jumat April

ΞSunday, April 6, 2008|→ 0 komentar|

Setelah sekian lama nggak nulis Hikmah Jumat, akhirnya aku paksain untuk nulis. Ya, dari tulisan terakhir yang ude lama bet, bulan Agustus, dan sekarang April, 8 bulan men!!! Cepet aja waktu berlalu,,, Dan sekarang saya ude nggak tinggal/ngekos lagi di Cisitu, ude hijrah ke daerah Arcamanik. Hmmm, dulu yang sering Jumatan di Cisitu, sekarang sering jumatan di daerah Arcamanik, di Masjid Asy-Syifa' di jalan Atletik.

Jumat kemarin tanggal 4 April, jumatan di Masjid tersebut, karen emang deket rumah dan alhamdulillah cocok dengan masjid tersebut. Sang khotib menerangkan tentang pentingnya sholat. Semua bahasan dikhususkan tentang pentingnya sholat bagi seorang muslim. Khotbah yang sangat bagus tentang betapa pentingnya ibadah yang satu ini. Kalo nggak sholat, istilahnya bukan muslim. Dan amal perbuatan seseoarang bisa dilihat hanya dengan sholatnya. Ketika sholatnya baik, maka amal perbuatannya dapat dikatakan baik. Tapi ketika sholatnya kurang baik, maka sebagian amal perbuatannya juga dapat dikatakan kurang baik.