Kulihat mereka berdesakan di pintu angkot
salah satunya bernyanyi sambil membawa gelas bekas air minum
satunya memetik gitar seenaknya
satunya lagi sang gadis kecil bertepuk-tepuk tangan
Begitu lama aku terbengong melihat mereka
hanya iba
tak mampu berbuat apa-apa selain memberikan selembar uang yang sudah usang
kusadari betapa kerasnya hatiku dan betapa butanya mataku selama ini
kuterbuai dengan kenikmatanku sendiri
lupa akan saudara-saudaraku itu
Terus apa yang bisa kulakukan
apakah hanya membuat coretan yang hanya bisa memuaskan gejolakku ini
atau hanya sebatas doa
Kulihat mereka lagi asyik bernyanyi
dengan nada yang kacau
dengan suara kering tanda dahaga
dan tepuk yang malah mengacaukan irama
Betapa keraskah hidup ini bagi mereka yang masih kecil
atau aku saja yang
terlalu lembek menghadapinya
dan tak punya nyali untuk menjalaninya
Aku bersyukur
memang semuanya akan selalu kembali ke atas
ke Sang Pencipta
cobaan dan rintanganku selama ini
belum ada apa-apanya, men!
Dan aku sadar itu
tapi hanya sebatas sadar
belum merasuk ke jiwaku
hanya permukaannya
dan memang sih aku pernah merasakan lapar
betapa sakitnya itu
merasakan makanan busuk
merasakan tiada tempat berteduh
betapa sakit dan perihnya
lagi-lagi aku bersyukur
Kusadar kuterlalu banyak memandang ke atas
ke arah langit yang tiada terbatas
aku lupa aku telah terbang setinggi ini
aku lupa untuk melihat mereka
yang sekarang lagi memandangku
Adakah ini benar
jadi ingin kututup pandanganku
ku tak mampu
jika sendirian
Anak Jalanan
ΞWednesday, June 27, 2007|→
∇
Categories :
AKOE
by racoen saat 3:08 PM
0 komentar:
Post a Comment