Hikmah Jumat June 4 (04)

ΞThursday, June 28, 2007|→ 1 komentar|

Jumat kemarin, jumatan lagi di Masjid LIPI Bandung, khotibnya keren bet. Jarang-jarang ada khotib yang seperti itu, ngejelasinnya jelas, bacaan al-Quran-nya mantabh, tapi sayangnya aku ude lupa isina, Gubrag!!!Hahaha...Minggu kemarin saya teh ke Jakarta ama temen, ngurus KP, mencoba menjelajahi Jakarta, khususnya daerah Kalibata di Jakarta Selatan. Aku sama temenku Helmi mencoba segala jenis transportasi di Jakarta dari Bajaj, Busway, KRL Ekonomi dan Express, Mikrolet, Minibus, Travel X-Trans dan Baraya. 2 hari dengan pengalaman yang luar biasa, untungnya cuaca di Jakarta pas mendung dan hujan, nggak panas2 amat, jadi pengen kembali lagi ke Jakarta euy...

Reflexi Masa Lalu

ΞWednesday, June 27, 2007|→ 0 komentar|


Sudah berapa lama kita hidup?
20 tahun, 30 tahun?
Sudah berapa harikah itu?
Berapa banyak waktu yang kita gunakan?
Berapa banyak yang berguna?
Berapa lama yang terbuang sia-sia?

Orang yang bijak adalah orang yang dapat belajar pada masa lalunya. Mengambil hikmah dari segala kejadian. Baik pahit maupun manis.
Sadarkah kita sudah berapa lama kita hidup?
Apakah sudah cukup lama?
Apakah kita sudah puas dengan hidup itu?
Dan apakah kita sudah memaksimalkan potensi kita selama ini?

Salah satu orang yang paling rugi di dunia ini adalah orang yang tidak pernah mengeluarkan atau mengerjakan sesuatu dengan seluruh kemampuan dan kekuatannya. Termasuk orang yang selalu mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah dan tidak pernah serius.

Mungkin ini hanya sebuah muhasabah atau bahkan kumpulan kalimat belaka. Tapi cobalah....
Cobalah mengerjakan (tentunya sesuatu hal yang baik) dengan seluruh kemampuan kita. Sekali saja!

Misal: bagi anak SMA, cobalah sesekali dalam ujian atau SPMB mengeluarkan seluruh potensi, daya, upaya, kemampuan dan kerja kerasnya demi lulus.
Bagi mahasiswa misalnya kerja keras sekuat tenaga agar lulus tepat waktu dan dapat ipk bagus.
Atau bagi pekerja, membuat inovasi baru, mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan mungkin begitu dapat naik pangkat.
Coba kerahkan seluruh kemampuan, kekuatan dan keuletan kita.
Cobalah...walau sekali saja.

Anak Jalanan

Kulihat mereka berdesakan di pintu angkot
salah satunya bernyanyi sambil membawa gelas bekas air minum
satunya memetik gitar seenaknya
satunya lagi sang gadis kecil bertepuk-tepuk tangan

Begitu lama aku terbengong melihat mereka
hanya iba
tak mampu berbuat apa-apa selain memberikan selembar uang yang sudah usang
kusadari betapa kerasnya hatiku dan betapa butanya mataku selama ini
kuterbuai dengan kenikmatanku sendiri
lupa akan saudara-saudaraku itu

Terus apa yang bisa kulakukan
apakah hanya membuat coretan yang hanya bisa memuaskan gejolakku ini
atau hanya sebatas doa

Kulihat mereka lagi asyik bernyanyi
dengan nada yang kacau
dengan suara kering tanda dahaga
dan tepuk yang malah mengacaukan irama

Betapa keraskah hidup ini bagi mereka yang masih kecil
atau aku saja yang
terlalu lembek menghadapinya
dan tak punya nyali untuk menjalaninya

Aku bersyukur
memang semuanya akan selalu kembali ke atas
ke Sang Pencipta
cobaan dan rintanganku selama ini
belum ada apa-apanya, men!

Dan aku sadar itu
tapi hanya sebatas sadar
belum merasuk ke jiwaku
hanya permukaannya
dan memang sih aku pernah merasakan lapar
betapa sakitnya itu
merasakan makanan busuk
merasakan tiada tempat berteduh
betapa sakit dan perihnya
lagi-lagi aku bersyukur

Kusadar kuterlalu banyak memandang ke atas
ke arah langit yang tiada terbatas
aku lupa aku telah terbang setinggi ini
aku lupa untuk melihat mereka
yang sekarang lagi memandangku

Adakah ini benar
jadi ingin kututup pandanganku
ku tak mampu
jika sendirian

Kembali

Hujan jam tiga sore ini
Mengingatkanku akan masa kecilku
setelah habis tidur siang
duduk diteras memandangi
hujan deras yang tiada kunjung reda
termangu sendirian melamun tidak bisa keluar
atau marah pada langit karena tak bisa main layang-layang
Tapi entah kenapa ada perasaan senang dan damai melihat air bak tumpah dari langit
atau mendengar gemiriciknya air
yang hampir selalu tiada terbayangkan

Ku kembali teringat akan masa SMP atau zaman SMA,
masa sekolah yang sekarang masih aku katakan sebagai masa terindah bagiku
Saat pulang dari sekolah hujan turun
Dengan jiwa muda kutembus gemuruhnya hujan
atau kadang-kadang juga berteduh di halte sambil melihat ulah manusia

Kenapa aku terus teringat akan masa itu
apakah karena hujan sore ini atau memang kerinduanku kepada dia
Memang aku agak takut untuk melihat masa depan
dan merencanakannya kelak
lebih mudah bagiku untuk bernostalgia dan menertawakannya

Genangan air di halaman menutupi rumput-rumput kecil
yang berusaha menyela rumput dan rontokan bunga bougenville
untuk bertemu dengan sang tanah yang lembut
suara radio dalam rumah pun mengalunkan sebuah lagu klasik
di kedalaman hatiku rasanya ingin kembali lagi
ke masa-masa dimana aku
tiada dengan rumit memikirkan logika dan fakta
tiada terlalu banyak berfikir
tiada banyak pertimbangan

Terlalu banyak kombinasi matriks dihadapanku
Yang belum bisa aku petakan dan modelkan
Hingga menemukan cara untuk penyelesaiannya
Apa aku terlalu banyak tahu
sehingga takut akan berbuat sesuatu
takut terjadi hal-hal yang buruk dan memalukanku

Review Film (1)

ΞTuesday, June 26, 2007|→ 0 komentar|

Beberapa minggu terakhir ini aku terpikirkan bagaimana kalo aku buat review mengenai film-film yang udah atau baru aku tonton. Yah iseng aja untuk menge-list beberapa film yang udah aku tonton, memberikan preferensi kepada pembaca dan membuat rating sendiri berdasarkan diriku sendiri yang menilainya.

Mengenai rating aku bagi dua, yaitu untuk film Indonesia dan film non-Indonesia, skala penilaianku, faktor-faktor/kriteria-kriteria yang aku gunakan akan sedikit berbeda.
Misalnya, untuk rating film Indonesia 8, aku buat beda dengan film non-Indonesia yang aku beri rating 8, akan lebih bagus karena kualitas film non-Indonesia tentu lebih baik dan jumlah film non-Indonesia yang jauh lebih banyak dari film Indonesia.
Kasarnya jika film non-Indonesia aku beri rating 8, itu mungkin sama dengan film Indonesia yang aku beri rating 9 atau bahkan lebih jika dilihat dari kualitasnya.

Sebagai catatan untuk rating, ini bener-bener dari penilaianku sendiri, so, jika ada yang tidak setuju, yah maklum aja, mungkin kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Misalnya film yang pembaca anggap jelek, tapi aku kasih rating 8, ato malah sebaliknya, film kesayangan anda aku kasih 6. Comment aja yah biar kita dapat berdiskusi. Eh, untuk kesimpulan, ketika aku kasih film dengan rating 8 (istimewa), yah layak ditonton film itu, ketika misalnya 8,5 (sangat istimewa) mmmm harus nonton lah, apalagi 9 (luar biasa istimewa) kudu segera nonton film itu.
Okeh!!!

Yup, aku mulai dengan beberapa film yang aku tonton




1. Rocky Balboa - 2006 (8.7/10)
Aku kaget tiba-tiba katanya tahun 2007 bakal ada film lanjutan Rocky Balboa. Hah, sejak 80'an gitu, dari Rocky I,II,III,IV dan V. Apa Sylvester Stallone masih kuat?Yah, untuk bernostalgia apa salahnya nonton film yang dulu pernah aku suka pas jaman SD. Dan komentarku, luar biasa. Film Rocky terbaik yang pernah aku tonton. Aku terbius melihat aktingnya Stallone. Dialognya, settingnya, sinematografinya, original soundtrack-nya yang khas, semuanya mempesonaku, bahkan endingnya-pun aku pikir sangat brilliant. Jadi nilai 8,7 sangat pantas untukfilm ini.
Salute.








2. Illusionist - 2006(8.0/10)

Film ini menceritakan tentang seorang pesulap aliran illusionist. Pertama nonton mengingatkanku pada film The Prestige. Aku nggak comment banyak untuk film ini, pertama emang menarik, yang terus aku fikirkan yaitu bagaimana endingnya. Sempet aku yakin
bahwa endingnya akan begini, tapi aku ragu juga, tapi ternyata endingnya seperti yang aku pikirkan, so yah ketebak. Tapi dibalikitu semua, akting para pemainnya bagus, sinematografinya juga bagus.
Bolehlah...







3. Paradise Now - 2005 (7.0/10)

Ini film settingnya di Palestine, menceritakan mengenai bom bunuh diri. Tapi film ini kenapa yah, aku nggak merasa cocok. Tokoh-tokoh yang beragama Islam disini digambarkan dengan merokok, berkata kasar, tetapi sekaligus mengucapkan assalamualaikum, Insya Allah, membaca al-Quran, berdoa.
Ah, no comment juga sih.











4. Enemy at The Gates - 2001 (8.0/10)
Ini film lama, tapi baru-baru akhir ini aku tonton, menceritakan tentang sniper rusia di jaman Perang Dunia II. Diawali dengan perang yang luar biasa, mengingatkanku pada Saving Private Ryan. Yang suka perang-perangan, segera tonton film ini. Ini film berdasarkan
kisah nyata loh...itu yang bikin menarik.












5. 300 - 2007 (8.3/10)

Ini film penasaran aja aku pengen nonton, yang direkomendasikan temen-temen sangat bagus, dan katanya neh film semuanya tuh di buat di studio dengan visual FX yang luar biasa (dan memang!). Tapi banyak kontroversial dalam film ini, melenceng dari sejarah,
atau meniru Perang Badar, yang 300 muslim melawan pasukan Quraisy yang berjumlah jauh lebih banyak.

Humor Sufi

ΞSaturday, June 23, 2007|→ 0 komentar|

Ada beberapa tulisan mengenai humor sufi yang aku dapet dari rileks.comlabs, silahkan menikmati yah:



Nasib itu Tak Logis

Nasrudin sedang berjalan-jalan dengan santai, ketika tanpa permisi ada orang jatuh dari atap rumah dan menimpanya. Orang yang terjatuh itu tidak terluka sama sekali, tetapi Nasrudin yang tertimpa malah menderita cedera leher. Ia pun diangkut ke rumah sakit. Para tetangganya datang menjenguknya, mereka bertanya,

''Hikmah apa yang didapat dari peristiwa itu, Nasrudin?''
''Jangan percaya lagi pada hukum sebab akibat,'' jawabnya.
''Orang lain yang jatuh dari atap rumah, tetapi leherku yang jadi korbannya. Jadi tidak berlaku lagi logika,
''Kalau orang jatuh dari atap rumah, lehernya akan patah!''



Ijma' dan Fatwa Bid'ah

Ketika para ulama, filusuf dan para cendekiawan datang untuk mengetahui bahwa Nasruddin menodai kehormatan mereka di desa-desa terdekat dengan mengatakan:

"Orang-orang yang disebut bijak adalah bodoh dan bingung," mereka menuduhnya merusak keamanan negeri.
Mullah ditangkap dan kasusnya diajukan ke Pengadilan Raja.
Raja: "Anda boleh bicara lebih dulu."
Mullah: "Berilah saya pena dan kertas."
Maka pena dan kertas pun diberikan.

Mullah: "Bagikan pena dan kertas itu kepada tujuh ulama." Pena dan kertas pun dibagikan.
Mullah: "Biarlah mereka secara terpisah menulis jawaban atas pertanyaan berikut: 'Apakah roti itu?'"
Ketujuh ulama itu telah menulis jawaban masing-masing atas pertanyaan Mullah tadi.
Kemudian kertas jawabannya diserahkan kepada raja yang membacanya dengan keras satu per satu:
Yang pertama mengatakan: "Roti adalah makanan."
Yang kedua mengatakan: "Roti adalah tepung dan air."
Yang ketiga: "Itu adalah adonan yang dibakar."
Yang keempat: "Sebuah pemberian Allah."
Yang kelima: "Berubah-ubah, menurut bagaimana Anda mengartikan roti."
Yang keenam: "Roti adalah zat yang mengandung nutrisi."
Yang ketujuh mengatakan: "Tidak seorang pun tahu dengan jelas."

Setelah mendengar semua jawaban itu, Mullah berkata kepada raja,
"Bagaimana Anda bisa meyakini penilaian dan pertimbangan bagi orang-orang tersebut? Jika mereka tidak bisa menyepakati sesuatu yang dikonsumsinya sehari-hari, bagaimana mereka bisa dengan suara bulat menyebut saya seorang bid'ah?"



Arti Takdir

Beberapa kawannya minta Mullah menjelaskan arti takdir kepada mereka.
"Takdir bisa dirumuskan sebagai salah satu penerimaan," kata Mullah.
"Misalnya, kalau sesuatu berjalan baik dan kita telah menduga akan berjalan salah, maka kita menerimanya sebagai nasib yang baik. Sekarang kalau sesuatu berjalan jelek, dan kita telah mengharapkannya berjalan baik, maka kita terima hal itu sebagai nasib jelek. Tetapi apabila kita menerima sesuatu yang baik atau buruk itu mungkin datang sebagai jalan kita, maka kita sebut itu takdir." dari parodi sufi


Sop Panas, Tangan Dingin

Seorang laki-laki yang mendengar bahwa Nasrudin adalah orang yang amat bijaksana, bertekad mengadakan perjalanan guna menemuinya.
"Aku bisa mempelajari sesuatu dari orang bijaksana seperti ini," pikirnya.
"Dan, pasti ada metode-metode tertentu dalam kegilaannya. Aku sendiri pernah belajar di sekolah-sekolah metafisik. Ini akan membuatku bisa menilai dan mempelajari kegagalan orang lain."

Selanjutnya, ia mengadakan perjalanan yang amat melelahkan untuk sampai ke rumah Nasrudin yang kecil, berada di lereng sebuah bukit. Melalui jendela, laki-laki itu melihat Nasrudin sedang membungkuk di samping bara api, mencoba meniupnya ke arah tangannya yang ditekuk.

Ketika kehadirannya diketahui, laki-laki ini bertanya kepada sang Mullah tentang apa yang sedang dikerjakannya.
"Menghangatkan tanganku dengan napasku," kata Nasrudin memberi tahu.
Setelah itu, keduanya sama-sama diam, sehingga pencari ilmu ini mulai berpikir apakah Nasrudin bersedia membagi kebijaksanaannya. Sekarang, istri Nasrudin ke luar membawa dua mangkuk kaldu.

"Mungkin sekaranglah saatnya aku mempelajari sesuatu," kata si pencari ilmu kepada dirinya sendiri.
Dengan suara keras, ia bertanya, "Apa yang sedang engkau lakukan, Guru?"
"Meniup kalduku dengan napasku agar dingin," kata sang Mullah.
"Tak salah lagi, ini orang, pasti penipu," kata sang tamu kepada dirinya sendiri.
"Tadi dia bilang, meniup agar panas, lalu barusan dia berkata, meniup agar dingin. Bagaimana aku bisa percaya dengan apa yang ia akan katakan kepadaku?"
"Bagaimana pun, waktu tidak sia-sia," katanya kepada dirinya sendiri, ketika ia menuruni bukit.
"Paling tidak, aku sudah tahu bahwa Nasrudin itu bukan seorang guru."

Dunia Kerja Kelak

Ada tulisan menarik mengenai dunia kerja kelak, aku dapatkan di bebrapa milis yang aku ikuti, begini tulisannya:


INILAH sepuluh peringkat kampus di negeri ini menurut kalangan dunia kerja. Ini berdasarkan hasil survei Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) sepanjang Desember 2006 - Januari 2007 :

1. UI
2. ITB
3. UGM
4. IPB
5. ITS
6. UNAIR
7. TRISAKTI-Jkt
8. UNPAD
9. ATMAJAYA-Jky
10. UNDIP


Kenapa 10 PT ini dipilih dunia kerja..?
KARENA LULUSANNYA MEMILIKI KARAKTER


Karakter seperti apa yg dinilai PENTING oleh Dunia Kerja..?
INILAH RANGKING 10 KARAKTER DIMAKSUD:

1. Mau bekerja keras
2. Kepercayaan diri tinggi
3. Mempunyai visi kedepan
4. Bisa bekerja dalam Tim
5. Memiliki kepercayaan matang
6. Mampu berpikir analitis
7. Mudah beradaptasi
8. Mampu bekerja dalam tekanan
9. Cakap berbahasa Inggris
10. Mampu mengorganisasi pekerjaan


Bagaimana agar lulus PT dengan berkwalitas. .?
INILAH 6 TIPS DARI DUNIA KERJA berdasarkan rangkingnya :

1. Aktif berorganisasi
2. Mengasah bahasa Inggris
3. Tekun belajar
4. Mengikuti perkembangan informasi
5. Memiliki pergaulan luas
6. Mempelajari aplikasi komputer


Bagaimana Dunia kerja menjaring pekerjanya.. ?
INILAH 8 SYARAT YG HARUS DIPENUHI (berdasarkan rangking):

1. Indeks prestasi komulatif
2. Kemampuan bahasa Inggris
3. Kesesuaian program studi dengan posisi kerja
4. Nama besar Perguruan Tinggi
5. Pengalaman kerja/magang
6. Kemapuan aplikasi komputer
7. Pengalaman organisasi
8. Rekomendasi



Memang (ini pendapatku) harus di konfirm lagi mengenai ke absahan hasil survei Pusat Data dan Analisa Tempo, soalnya berita ini tersebar di milis, yang bisa saja di ubah2-ubah isinya atau malah kebohongan belaka yang diperbuat oleh orang yang tak bertanggungjawab. Ah, tapi menarik juga artikel di atas. Ternyata ITB ada di peringkat kedua setelah UI dalam hal dunia kerja (kenapa ya, apa gara2 kurang bisa kerja samanya itu). Dan hal yang selalu di ulang-ulang dalam artikel di atas adalah pentingnya penguasaan Bahasa Inggris. Ternyata emang penting sekali menguasai Bahasa Inggris itu yah, yah salah satu kelemahanku adalah ngomong in English ma writing in English. Kalo sekedar baca ma denger aja sih aku masih bisa, tapi kalo di suruh ngomong, wah..bisa kacau balau aing, yang keluar malah Junglish (Jungle English). Dan kesimpulan terakhirku, aku kayaknya baru bisa ngomong dengan Bahasa Inggris kalo hidup di negara yang pake Bahasa Inggris, mengandalkan kecepatan adaptasiku aja kayaknya, soalnya aku sudah berusaha ngomong keinggris-inggrisan, tapi tetep aja ngaco…Tapi kayaknya aku dan kita yang mempunyai masalah sama, harus percaya diri dan selalu bervisi ke depan (ini kan salah satu karakter pilihan dunia kerja), jangan hanya karena plegak-pleguk ngomong Inggris kita bisa tersisih oleh pemuda-pemuda dari Malaysia, Vietnam bahkan Kampuchea…

Hikmah Jumat June 3 (03)

ΞTuesday, June 19, 2007|→ 0 komentar|

Kali ini aku Jumatan di Pati, tepatnya di Masjid Agung Pati, Baitunnur. Baru pertama kali aku Jumatan di masjid ini, itupun karena sebelumnya nganter nyokap ke Pati, terus langsung Jumatan, soalnya nggak bakal cukup kalo pulang untuk Jumatan di masjid deket rumahku. Topik yang disampaikan sang khotib-pun, ah,...kurang bagus,...kualitasnya jauh ma yang di LIPI Bandung, apalagi sang khotib membaca plek dari tulisan yang dibawanya (konon di masjid agung ini sang khotib harus menuliskan isi khotbahnya dan dikumpulin, dengan maksud agar khotbahnya tidak ngelantur dan terstruktur). Inti yang dijelaskan adalah mengenai maut (sesuatu hal yang sangat pasti di dunia ini), kapan dan dimana kita tiada akan tahu, walopun kita berlindung di bawah benteng yang kuat, maut itu akan datang. Hanya itu yang bisa aku dapat.

Yah Jumat ini aku ada di Pati, istirahat total alias tidur mulu. ternyata butuh beberapa hari untuk memulihkan dan mengembalikan kecapekanku selama ini di Bandung dan efek perjalanan "ngotek". Pengalaman yang menarik selama di Pati, aku di ajak ma bokap ke daerah Jaken salah satu kecamatan di Kabupaten Pati untuk menghadiri pengajian dan doa bersama yang di hadiri Habib Luthfi dari Pekalongan. Salah satu temenku juga ikut kesana, kami berombongan menuju ke Jaken. Kesanku...wow...baru kali ini aku merasakan pengajian seperti ini, tapi, wah unspeakable...Habib Luthfi sendiri baru sampai di tempat sekitar pukul 11 malem, yang sebelumnya diisi dengan pembacaan kitab seperti al-Barzanji mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW. Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya adalah pimpinan jamaah Toriqot Syadzilliyah di Pekalongan yang sangat terkenal itu rupanya, dan beliau terkenal akan kharismatiknya. Bahkan jaman pemilu presiden 2004 kemarin, banyak capres dan cawapres yang sowan di rumahnya.

Hikmah Jumat June 2 (02)

ΞSaturday, June 9, 2007|→ 0 komentar|

Jumat minggu kedua Juni, aku jumatan di Masijid LIPI. Khotib menyampaikan khotbah dengan abagus, tapi pas itu aku ngantuk bet, tapi aku berusaha mendengarkan. Terutama yang aku inget yaitu beliau menjelaskan bahwa manusia itu cenderung (menurut orang-orang dulu) 3 TA yaitu: harta, tahta dan wanita (hawa nafsu). Setelah mendapatkan wanita manusia akan mencari harta (sampai mempunyai banyak unta untuk di tambatkan, ingin mempunya peternakan dan perkebunan yang luas) untuk mencukupi kebutuhannya dan kalo sudah terpenuhi maka ganti status yang akan dicari. Bener juga sih...

Kemudian sang khotib menjelaskan salah satu ayat di Surat al-Ankabut (Laba-Laba, iya...ya...ternyata ada beberapa nama surat di al-Quran bernamakan binatang, selain an-Nahl, entah ada hikmah apa) yang menyatakan kalau rumah laba-laba adalah rumah yang paling rapuh (mmmm) kemudian aku sudah lupa dan kurang memperhatikan kealanjutan khotbahnya...

Hari Rabu kemarin aku ma temen2 palano jalan-jalan ke Kawah Putih (again) ma Situ Patengan di Ciwidey, sekedar refreshing habis ujian. Lumayan bisa melepaskan penat, tapi aku belum bisa teriak-teriak (aku rindu pantai...). Terus tadi siang aku ma Fajri maen-maen ke Situ Lembang naek motor tapi akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi kesana di tengah perjalanan karena jalannya rusak bet...parah...berbatu (batunya segede gaban-gaban lagi) terus kami memutuskan untuk ke Cililin mau ke Waduk Saguling, tapi ternyata di hampir akhir perjalanan, yang kurang dikit lagi nyampe sono, kami batalkan juga soalnya perjalanan yang ude 50 km lebih melintasi gunung-gunung, ternyata gak sampe-sampe. Di perjalanan pulang kami dapet musibah, gara-gara aku yang kurang jeli, kami ditabrak anak muda dari belakang yang pake motor Thunder kenceng bet. Untung gak terlalu parah. Si Fajri luka-luka lecet di lututnya (celana jeans nya robek gede di bagian lutut) aku lecet-lecet di siku ma lutut dikit. Ah, sial banget. Tpai kami bersyukur nggak terlalu parah. Ah, udahlah nggak usah dibahas lagi, menyakitkan. Sampe Bandung pas Sholat Dzuhur, ternyata siku kananku yang lecet-lecet tadi membengkak besar di bagian tulangnya. Ah,,,perih...Ternyata luka dalem. Pas aku pulang kosan aku kasih balsem biat mengecil, tapi perihnya minta ampun, ampe bikin merem-merem. Yah pasti ada hikmahnya di balik ini. Mungkin aku agak lupa kepada-Nya, atau mungkin aku udah lama nggak kecelakaan lagi...udahlah, minggu yang kurang baik. Dua kali pergi berniat liburan dan melepaskan penat ternayata kurang memuaskan, so besok aku memutuskan balik PATI!!! Ude 5 bulan lebih nggak melihat kota kelahiran......

Kasus DKP

ΞThursday, June 7, 2007|→ 0 komentar|

Beberapa minggu terakhir ini, dunia perpolitikan Indonesia digoyang oleh kontroversi dari perkataan Amien Rais yang menyatakan ada dana asing yang mengalir ke pasangan capres dan cawapres saat pemilu 2004 kemarin. Pada waktu pertama mendengar berita ini, aku mah cuek aja, oooo....ternyata begitu. Tapi seminggu kemudian, ternyata berita ini boom. Semua pemberitaan di media massa dan televisi selalu menyinggung berita ini tiap hari. Berbagai dialog yang nggak jelas pun digelar televisi-televisi swasta. Berbagai opinipun keluar, berbagai pengakuan atau sanggahan pun keluar dari para elite politik.

Pertanyaan yang paling membuatku kesal yaitu: kenapa Amien Rais baru mengatakan dan mengaku menerima dana asing itu sekarang? Kenapa harus nunggu 2,5 tahun?

Dan yang paling luar biasa itu, konferensi pers dari SBY, yang kata salah satu tv swasta yaitu konferensi pers dari presiden yang paling emosional. Bener memang menurutku, sangat emosional. SBY mengatakan kalau nggak salah intinya bahwa dalam jangka 2,5 tahun dia memendam untuk ingin berkomentar bahwa selama ini beliau di tuding, diperolok-olok bahkan, difitnah dengan kejam (yang nggak kusangka dan yang paling keren yaitu langsung nyebut merk) oleh Amien Rais. Gila!!!

Hal inilah yang membuatku sangat tidak simpatik pada Amien Rais, padahal beliau adalah salah satu jagoanku dulu pas pilpres kemarin. Hal yang bodoh, nggak bermanfaat, ingin gonjang-ganjing pemerintahan, politik mengalihkan perhatian, sok-sokan mengaku. Coba apa maksud si Amien Rais itu. Di tengah perekonomian makro Indonesia yang lagi melejit, IHSG yang tembus 2000, rupiah yang menguat luar biasa, eh, dia malah membuat pernyataan yang mengganggu kinerja pemerintah dan presiden. Jawaban yang diberikan oleh Amien setelah konferensi pers presiden pun sangat nggak memuaskanku. Apa karena dia udah nggak bisa terjun di perpolitikan Indonesia terus membuat pernyataan yang bukan pada waktu yang tepat seperti ini. Apa karena dia ude lengser dari PAN dan nggak bakal ikut pilpres 2009, langsung ingin populer lagi.

Kukira sih, dulu, beliau membuat pernyataan seperti itu adalah keceplosan, terlalu banyak ngomong akhirnya kecepolosan. Tapi ternyata beliau emang sengaja mengeluarkan pernyataan tersebut dan beliau ulang beberapa kali pernyataan tersebut. Hal ini yang membuatku jadi gak simpatik lagi kepada beliau.

Kukira kemudian hal ini akan berlangsung seru dan aku belum kebayang gimana ending-nya. Dan ternyata berakhir happy ending. Pak SBY kala mau berangkat ke Malaysia, melalui ajudannya mengundag Amien Rais untuk ketemu, dan Pak Amien sendiri juga akhirnya setuju dan menemui SBY di Halim. Pertemuan yang hanay sepuluh menit ini pun hanya diketahui beberapa orang saja dan mengenai isinya pun belum jelas. Hanya Pak Amien saja yang nunggu satu hari untuk bikin konferensi pers di Jogja, kalau beliau dengan SBY udah SALING maaf-memaafkan atas kejadian ini. Yah, sempet kecewa juga akhirnya ending-nya kurang seru. Ya udahlah, itu menunjukkan bagaimana perpolitikan Indonesia yang masih cukup bagus, sebuah pelajaran perpolitikan yang bagus kepada masyarakat, bahwa tokoh2 penting di Indonesia, walapun beda visi dan beda partai, tapi masih tetap berkomunikasi dan bersilaturahmi. Yang jadi pertanyaan berikutnya, bagaimana dengan kelanjutan kasus DKP. Aku sanagt pesimis kalo kasus DKP untuk kampanye presiden akan dilanjutkan di pengadilan, dan memproses Pak Amien yang sudah mengaku menggunakan dana ilegal pas kampanye kemarin. Ya, udahlah, kalo menurutku sih, masih banyak urusan lain yang lebih penting yang haru dipikirkan daripada mengurus dana kampanye yang jumlahnya sedikit, mending mengurus penyelewangan dana DKP lainnya yang ternyata menyangkut banyak dana dan banyak orang penting. Semoga negeri ini selalu menjadi lebih baik daripada masa lalu. Amien.

Hikmah Jumat June 1 (01)

Bissmillahirrohmanirrohim...

Akhirnya, aku berniat untuk tiap minggu ngepost tentang hikmah tiap jumat.
Isinya, pertama yaitu refleksi selama seminggu dari jumat kemarin sampe jumat ini. Apa yang aku dapet misalnya, ato kejadian-kejadian menarik yang terjadi selama seminggu.
Kalo minggu kemarin aku masukin dalam judul "Akhirnya", sekarang tiap minggu aku akan beri judul Hikmah Jumat, disusl dengan bulannya dan urutannya. Untuk pos kali ini aku nomerin 2, soalnya aku anggep jumat kemarin aku posting yang pertama masalah Hari Jumat.

Sebagai pelengkap, aku akan mengutip khotbah Jumat yang aku dengerin pas Jumatan..yah sebagai motivasi aku biar mendengar dan mulai meresapi khotbah Jumat yang aku yakin bakal banyak hikmahnya, yuk kita mulai sekarang...
apa yah, oh, ya berarti minggu 26 May ampe 1 June.
nggak ada peristiwa yang mengesankan sih, cuman di kampus ada ujian saringan masuk, jadi pas minggu kemarin banyak ngeliaht brondong, dan jalan ganesha jadi macet bet, motorku aja ampe kelimpungan dibuatnya (hari Jumat kalah macet pokoknya).
dan Jumat kemarin aku jumatan di PDAM, deket Salman...lagi-lagi sang khotib menurutku kurang menarik menyajikan khotbahnya. yang masih aku inget hanya dua pesen, yaitu
1. Jangan menghina orang lain
2. Jangan merendahkan perbuatan sendiri (aku lupa persis perkataannya), intinya kita harus menghormati apa yang telah kita kerjakan

Poin yang pertama, menurutku sih biasa, walapun sederhaan itu sukar dilaksanakan, tapi akulebih tertarik pada poin yang kedua, yaitu menghormati karya sendiri...Ini yang jarang aku lakukan. Emang sih aku belum benar-benar mengerti arti daerah menghormati karya sendiri..jadi teringat film Naga Bobar, bukan Naga Bonar yang baru, tapi Naga Bonar yang lama. Di awal filmnya, ada pembuka tulisan yang berisi, kalo gak salah isinya begini intinya.."Merugilah Orang yang Selama Hidupnya tidak Pernah Mengeluarkan Karya Terbesarnya"...

Termenung aku membaca tulisan ini, pertama karya terbesar apa yang pernah aku buat selama ini, dan karya terbesra apa yang akan aku buat kelak...Jadi mikir neh...
Ah, udahan ah, ude capek. Semoga Hikmah Jumat ini kan terus berlanjut, walaupun bentar lagi aku pulang kampung, dan akan jarang ngenet, tapi Insya Allah, aku akan ngepost tiap minggu...Amin...semoga Allah memudahkan apa yang aku lakukan dan niatkan dengan baik dan tiada membebanka apa yang tidak bisa aku pingkul.

Kompilasi Hampa

hampa
(part one)

sore itu
waktu mentari mulai malu bersinar
kau katakan dengan berat
hampa terasa di kelilingku

sore itu
waktu sang bagaskara tenggelam
terungkap segalanya
dihati yang remuk redam

ku seperti bayangan beku
mengalun sepi dibuai mimpi
dan sang purnama pun
enggan menampakkan dirinya


hampa

(part 2)

senja di rumah itu
tak terasa cepat
yang kulihat hanyalah kamu,
suaramu dan tawamu

namun menjerit hatiku
karena kau sangka semuanya bohong dan hanya permainan
demi langit yang ketujuh
sumpahku pada bumi tempatku berpijak
yang kukatakan dan yang terjadi adalah benar dan
tulus...

selalu terpancar keraguan dalam parasmu
seakan semuanya dusta
apa yang harus kulakukan
agar kau percaya???

kemarau tanpa hujan
malam tanpa lintang
laksana aku tanpa dirimu



hampa

(part 3)

Gerimis petang ini
tangisku hampir kering menantimu
senandung kecil
galaukanku

Mengapa dikau tak kunjung datang wahai pujaanku
mengapa kuterbeku tak berlari
terbisu
hanya harap

Sang rajawali entah sudah bosan
mendengar keluhanku
bumipun terus berputar
tapi aku tetap bisu

Gentarku
mengapa kau terus membayangiku
demi bulan separuh-Mu itu
berilah petunjuk



hampa
(Part 4)

mentari sudah tak terik lagi
mendung sudah tak jadi hujan lagi
apakah semua sudah bertentangan dengan logikaku

lentara di pojok menyala sendu
auramu tetap bersinar sendiri
bersinar menawarkan
jiwa baru
yang mampu merasuk ke aliran darahku

sekarang hanya sesal
yang bertahan di karang hati
malangnya kalbuku diteriaki malam
buta


hampa
(part 5)

Jatuh dari langit
khayalan semuku itu
Lara dan pilu mengayun sendirian
hingga padampun merasuk

Kerisauan serta kekosongan
mengalun di batin ini
merajut kisah itu
yang terkoyak-koyak

Sedunya tangisku
teriak kesana-kemari
Rembulan pun ikut berduka
tiada dan tanpa arah

Mendekap sendirian
bersama sang fajar
melihatnya tenggelam
bersama sang alam

Menanti

MENANTI

Malam beribu malam

Sendiri menatap bintang

Kunanti sang rembulan di padang kalbuku

Namun mengapa sang mega selalu membayangiku

Gelap terasa tanpa citranya


Dan meteorpun terus menghujaniku tanpa perasaan

Buat aku jatuh kesunyian tanpa pertolongan di bahuku

Tolong! Tolong aku!


Selalu terbayang wajahnya nan manis

Beratus-ratus kali muncul dalam mimpiku

Tiada satupun yang dapat menggantikan agar aku

Dapat melihat wajahmu

Kutebus dengan apapun asal aku

Dapat melihat wajahmu

Dan menantimu mengangguk

Dan akupun lebih ingin melihat wajahmu

Daripada inginku ‘tuk melihat MU vs Real Madrid


Tuhanku!

Berilah secercah cahaya-Mu

Agar aku dapat melihat jalanku yang

terus berliku

(kutujukan bagi teman-temanku yang sedang menanti)

Haaahhh!!!

Haaahhh!!!


Akhirnya setelah dua tahun, penasaran ini kembali muncul. Setiap mau tidur, betapa sulitnya memejamkan mata. Apakah ini hanya perasaan rindu terhadap kenangan masa lalu atau kebimbangan yang terus menyerang. Aku ingin sebuah keseimbangan, nggak seperti saat ini yang carut-marut, kacau balau. Dua tahun ini sudah kulewati tanpanya atau mereka, dan sekarang aku masih hidup dan masih dapat tertawa lepas. Kuselalu bertahan.

Tapi,... aku nggak menyerang. Selalu bertahan. Kemana tajiku selama ini. Aku sadar bahwa selama ini aku menumpulkan diriku. Kemana keberanianku? Kemana kenekatanku? Kemana kegilaanku? Aku terlalu dinyamankan dengan keadaan seperti ini.

Kemana semuanya sahabat-sahabatku!!! Ingin aku goncangkan bahu-bahu kalian untuk bertanya kemana semuanya itu? Dibawa kemana aku selama ini??? Sekarang saat aku ingin lepas, semua membebaniku. Kadang aku dengan mudah membuat keputusan, tetapi kadang yang harusnya bisa aku selesaikan dengan cepat, malah lama mempertimbangkan segala hal. Semuanya terbalik kawan-kawanku. Apa kalian juga pernah merasakannya? Ingin aku tabrak semua orang didepanku untuk menumpahklan segala kekesalanku. Ingin aku teriaki mereka satu-persatu agar penat, tumpukan stress di diriku ini berpaling. Dan akhirnya aku terengah-engah sendirian. Merasakan hangatnya nafasku sendiri. Hah!