Hidup itu Susah

ΞSunday, March 9, 2008|→

Sebenarnya tulisan ini sebagai curahan hatiku saja (weleh gayanya Cool ) melihat hidup dan kehidupan itu seperti apa, agar kita lebih bisa menghargai hidup ini dan memanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Intinya, saya mau bilang kalau hidup itu susah, nggak seenak yang kita bayangkan dan kita impikan. Mungkin beberapa orang yang beruntung, yang keluar dari lubang yang tepat (maksudnya sih lahir di keluarga yang berkecukupan atau bahkan mewah) hingga dia merasa hidup ini gampang. Masa kecil yang bahagia, dimanja kedua orangtuanya, sekolah di sekolah yang terkemuka terus lulus, dan bekerja sesuai dengan keinginannya, dan terus..terus..hingga mati. Memang ada orang yang seberuntung itu.


TAPI...

Gimana kalau anda ternyata keluar di dunia ini sebagai orang yang susah. Masa kecil yang tidak pernah merasakan susu kaleng. Masa kecil yang dihabiskan membantu pekerjaan orang tua. Boro-boro sekolah, untuk bertahan hidup demi sesuap nasi pun susah. Pokoknya hidup ini diisi dengan perjuangan untuk bertahan hidup. Nggak punya modal untuk berusaha, nggak punya kepintaran untuk berkreasi, bayangkan kalau kita berada dalam posisi itu.

HIDUP itu susah men, tapi jangan salah hidup itu ANUGERAH!!!

---------------------------------------------------------------------------------

Ada sebuah cerita menarik:

Bayangkan kalau kita atau andalah, sekarang yang sedang menjalani kuliah, mengalami musibah yang menimpa keluarga anda. Simpelnya, keluarga anda yang di rumah terkena bencana alam yang merenggut semua keluarga anda termasuk harta kekayaan keluarga anda semuanya. Apa yang anda rasakan???

Kemudian, yang terpikirkan oleh anda adalah bagaimana anda akan bertahan hidup. Anda akan sadar bahwa selama ini anda sangat tergantung kepada keluarga anda, kepada kedua orang tua anda yang membiayai semua kebutuhan anda. Dan ketika orang tua anda telah tiada, siapa yang akan membiayai kebutuhan anda??? Pernah terpikirkan g selama ini dibenak teman-teman semuanya.

Apa yang anda lakukan??? Yang terpikirkan oleh anda mungkin (tentunya setelah meratapi semuanya dan menangisi) adalah berpikir bagaimana untuk tetap bertahan hidup.

Lihat isi dompet, lihat isi tabungan tersisa, lihat isi kamar kost, mengira-ngira bagaimana anda akan tetap bertahan hidup. Atau mencoba kemungkinan bagaimana mengembalikan sisa-sisa harta keluarga anda, dan ternyata pemerintah daerah yang mengurusi masalah bencana belum bisa memutuskan dalam waktu dekat, bahkan mungkin tidak akan terurus.

Mungkin untuk satu bulan kedepan anda masih bisa bertahan hidup dengan sisa uang di dompet dan di ATM, tapi kemudian anda gimana??

Apakah mencari beasiswa, meminta bantuan kepada sanak family, menghubungi dosen wali

Atau anda mengambil langkah berani mencoba HIDUP DENGAN KEDUA KAKI SENDIRI !!!
Alias mencoba mencari pekerjaan dengan keringat sendiri.

Nah disitulah anda akan merasaknan Betapa Hidup itu susah dan penuh dengan beban. Anda akan terlupa dengan kuliah, tugas, maupun presentasi-presentasi yang harus anda lakukan demi meniti pengetahuan anda.

Anda akan selalu berfikir bagaimana akan bertahan hidup dan mencari kehidupan yang lebih baik.

Yah, itu mungkin...

--------------------------------------------------------------------------------------

0 komentar: